|
Ismoyo adalah nama asli Semar sebelum turun ke bumi (cerita pewayangan) |
Aji SakaPasti agan taulah siapa Aji Saka dan bagaimana ceritanya, bagi
yang dari luar
jawa, Aji Saka adalah penemu Huruf Jawa (honocoroko) seperti kata2 sugeng rawuh diatas. Nah ini
sejarah yang ane yakin kagak semua orang tau, yaitu ketika Aji Saka menumbali tanah Jawa agar bisa dihuni manusia. Singkat cerita Aji Saka datang ke
pulau jawa dan sudah menciptakan huruf Jawa. Dalam pengembaraannya dia sadar bahwa tanah Jawa tidak stabil, sering sekali darah manusia bercucuran dan akhirnya beliau tau kalau penyebabnya adalah kelima makhluk gaib diatas. Akhirnya tanah
jawa ditumbali (diberi rajah dan doa) untuk bisa dihuni.
Syekh SubakirSebuah rajah juga memiliki tanggal kadaluarsa. Dalam perkembangannya, seiring dengan waktu dan semakin ramai
pulau Jawa, rajah Aji Saka tidak bisa bertahan lama dan menjadi kadaluarsa. Kembalilah keadaan dimana Jin berkuasa, hujan darah dimana-mana, bencana merajalela. Lalu pada suatu ketika datanglah waliyulloh pertama di Jawa, yaitu Syekh Subakir. Mengetahui kondisi
pulau Jawa
yang sulit dihuni manusia, beliau menumbali tanah Jawa dengan rajah Kolocokro di gunung Tidar (sekarang rajah ini juga banyak digunakan). Dan menjadi damai lagilah
pulau Jawa kita tercinta ini. Namun seperti rajah Aji Saka, jelasnya rajah Syekh Subakir juga memiliki tanggal Kadaluarsa, pertanyaannya kapankah itu terjadi? semoga Alloh senantiasa melindungi kita semua.
|
Gunng Tidar |
|
Syekh Subakir bersama Semar dan Togog dalam Pewayangan |
|
Sunan Kalijaga |
Sunan KalijogoJauh setelah Syekh Subakir meninggalkan
pulau jawa dan kembali ke Turki, terdapat Waliyulloh2 penerusnya, salah satunya adalah Kanjeng Sunan Kalijogo. Dalam cerita ini Sunan Kalijogo memiliki peran dalam merubah persepsi rakyat tanah Jawa tentang Semar, Togog, dan
yang lain. Beliau merubah persepsi
yang buruk tentang makhluk gaib tersebut menjadi persepsi
yang bagus melalui kisah pewayangan.
|
Pewayangan, Punokawan sebagai abdi |
(Asal agan tau aja, kisah asli pewayangan dari india tidak ada namanya Semar beserta kawan2nya, itu hanyalah tambahan
yang ditambahkan di
pulau Jawa) Merubah persepsi dari jelek ke baik ini penting, karena setiap angan, setiap perkataan adalah doa. Jadi secara tidak langsung, Kanjeng Sunan Kalijogo mengajak semua penikmat wayang untuk berdoa agar tanah
jawa terhindar dari kebengisan makhluk2 gaibnya.
ess7p338j8orso-9tyc:v7cs9nc83/0w530/3vjmouoe27-yo-2mo1o26or:2sjuy-7o4or9es8y